Langsung ke konten utama

GUNUNG CIREMAI

 MEMULAI PENDAKIAN GUNUNG

Ciremai adalah salah satu gunung yang ada di jawabarat, gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Gunung Ciremai memiliki ketinggian 3.078 mdpl. 

Kali pertama mendaki gunung

Saya kira mendaki gunung adalah hal yang biasa, ternyata saya salah besar dengan pemikiran saya sendiri. saya akan bercerita dan berbagi pengalaman dengan kawan-kawan semua mengenai pendakian pertama saya, mungkin kawan-kawan bisa menjadikan ini bahan pertimbangan untuk pertama kali memulai pendakian. 

Base Camp Palutungan 

Tempat ini adalah tempat persaksian saya untuk mendaki gunung ciremai, saya mendaki gunung ciremai ini lewat jalur palutungan(kuningan) yang katanya ini adalah jalur kebanyakan orang lewati dan jalur terpanjang dari ketiga jalur lainnya yaitu jalur linggarjati(kuningan) yang terkenal jalur ekstrim, dan sama halnya dengan jalur linggasana(kuningan) , jalur berikitnya yaitu jalur apuy(majalengka). 

PENDAKIAN

    Memulai pendakian dengan team yang berisikan 10 orang, dengan kawan-kawan lama saya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, menjadi seorang pemula dalam pendakian memang tidak terlalu merepotkan untuk diri sendiri, tetapi yang saya sadari ini akan merepotkan untuk yang lainnya. Mendaki dari base camp dengan membawa barang bawaan pribadi , dan konyolnya saya mendaki dengan membawa tas ukuran 25L, yap bisa di katakan tas yang saya bawa adalah tas paling kecil diantara yang lainnya.  

    Ciremai memiliki 8 pos untuk mencapai puncak, perjalanan dimulai dari pos 1 (Cigowong) dengan estimasi waktu 2 jam.dan ketinggian 1450 meter di atas permukaan laut. Cigowong merupakan tiang dengan sumber air dan  satu-satunya tiang yang memiliki sumber air Setelah melewati pos 1, tidak ada sumber air di pos berikutnya, jadi disarankan untuk mengisi persediaan air di pos 1 sebelum melanjutkan. Cigowong memiliki area yang luas  dikelilingi oleh banyak pohon besar, juga dapat menemukan area untuk beristirahat di pos ini dan membeli perlengkapan persiapan pendakian jika lupa membeli barang-barang tersebut atau terlambat. Cigowong jalurnya dominan Ini menanjak dan bisa menjadi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Kemudian masuk ke Pos 2 (Kuta) di ketinggian 1575 mdpl. Perjalanan dari Cigowong ke Kuta memakan waktu sekitar 30 menit karena jalur yang terus menanjak, sehingga masih terasa melelahkan. Di pos ini ada area kecil yang  tidak bisa berlama-lama istirahat di titik ini karena  mengganggu pejalan kaki lainnya.

Jalur track via palutungan

    Pendakian selanjutnya mengarah ke Pos 3 (Pangguyangan Badak) yang berada 1800 meter di atas permukaan laut. Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 memakan waktu sekitar 45 menit. Jalan menuju Pos 3 cukup terjal, namun jalan memutar kecil, selalu waspadai jalan setapak dengan pepohonan yang rimbun. di pos ini lah team kami terpisah sengaja karena bertujian untuk mendirikan tenda di pos pasanggrahan dengan di bagi dua tim ini saya ikut ke dalam tim belakang. Menuju Pos 4 (Arban) yang tingginya 2050 mdpl. Rute menuju Pos 4 cukup berat karena sebagian besar rutenya menanjak dan perkiraan waktu menuju Posti 4 adalah 1 jam. ini memiliki jalur yang cukup lebar untuk beristirahat. Di antara pos ini saya terpisah dari rombongan saya benar benar sendirian di jalur, saya menunggu kawan-kawan nunggu sekitar 40 menit, saya tersesat namun pada akhirnya saya bertemu dengan pendaki lain dan ikut berjalan bersama, tidak saya sadari setelah berjalan sekitar 10 menit sampai di pos arban, beginilah nasib pemula. Saya langsung bertemu dengan kawan yang berada di depan .


Kemudian naik ke Pos 5 (Asoy) yang tingginya 2108 mdpl. Jalur ini cukup liar karena jalannya menanjak dan beberapa bebatuan membuat jalur ini cukup sulit untuk dilalui. Pendakian dari pos 4 ke pos 5 membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan kemiringan ekstrim. Setelah melewati pos 5, pendakian selanjutnya menuju pos 6 (Pasanggrahan) dengan jalur terus menanjak. Ketinggian pos ini adalah 2200 mdpl dan pendakian memakan waktu sekitar 1 jam. pos 6 memiliki luas tanah yang cukup luas dengan kondisi yang cukup datar, meskipun sedikit menanjak pos ini biasanya digunakan sebagai tempat perkemahan bagi para pendaki yang lelah. Di pos ini lah saya dan kawan-kawan beristirahat dan berkemah semalam. Karena masih pendaki saya tidak membawa apapun selain perlengkapan pribadi, bahkan sleeping bag pun saya tidak membawanya. sangat tidak di sarankan kepada kawan-kawan , tidur dengan barang dan perlenglapan seadanya, namun kawan-kawan saya ada yang mau meminjamkan kantung tidurnya sehingga saya tidur dengan tidak kedinginan.

Team Pendakian 

    Bangun dini hari untuk melanjutkan pendakian sekitar jam 2 pagi,  sebelum di lanjutkan mengisi perut dengan makanan instan, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diduga. Berikutnya yaitu ke pos 7 biasa juga di bilang Sanghyang Ropoh dengan ketinggian 2650 mdpl. Pendakian menuju pos 7 memakan waktu sekitar 1 jam, jalan masih menanjak dan ekstrim karena akan banyak batu-batu besar bekas lahar di sepanjang pendakian. Di pos ini kita juga menemukan cabang dari jalur Apuy yang disebut Simpang Apuy. Terakhir Pos 8 (Gua Walet) membutuhkan waktu pendakian yang diperkirakan 1 jam dengan rute yang masih menanjak, area pos ini cukup luas, sehingga bisa melihat sunrise di area pos ini jika cuaca mendukung. Pendakian ke puncak Ciremai dari Pos 8 memakan waktu sekitar 30 menit. Setelah sampai di puncak, Kita bisa melihat keindahan wilayah Jawa Barat, Laut Jawa bahkan Gunung Selamet. Puncak Ciremai juga memiliki kawah yang sangat besar di puncaknya dan terdapat batu berbentuk segitiga.

Puncak Gunung Ciremai

Banyak hal yang terjadi ketika di perjalanan seperti bertemu dengan berbagai macam satwa yang ada di gunung ciremai, kebersamaan dengan kawan-kawan Jika dihitung total jarak pendakian Gunung Ciremai melalui jalur Palutungan, terdapat selisih 8 jam 15 menit tidak termasuk berkemah. Rata-rata waktu pendakian Gunung Ciremai sekitar 1-2 hari 1 malam, sedangkan untuk turun membutuhkan waktu tempuh 4-6 jam. Harus di ingatkan kepada kawan-kawan yang mau mendaki di usahakan jangan terpisah dari rombongan atau tim nya. untuk meminimalisir hal-hal yang tidak di inginkan saat pendakian.  

ucap terimaksih kepada team yang sudah memberikan saya ruang untuk ikut berpartisipasi dalam pendakian. "Puncak adalah bonus, yang paling utama dalam pendakian adalah pulang ke rumah"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menaklukkan Keindahan Gunung Prau: Petualangan di Puncak di Tengah Gemerlap Alam Jawa Tengah

Gunung Prau, terletak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, adalah salah satu destinasi pendakian populer di Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.565 meter di atas permukaan laut dan terletak di kawasan Taman Nasional Dieng Plateau. Gunung Prau terkenal dengan keindahan pemandangan alamnya yang menakjubkan. Salah satu daya tarik utamanya adalah puncak yang terbuka dan luas, memberikan pandangan yang spektakuler ke berbagai arah. Dari puncak Gunung Prau, pendaki dapat melihat pemandangan lembah hijau, hamparan perkebunan, dan gunung-gunung lainnya yang tersebar di sekitarnya. Rute pendakian ke Gunung Prau umumnya dimulai dari desa Dieng atau desa Selo. Pendakian ini menawarkan pengalaman yang beragam, mulai dari jalur yang melintasi hutan lebat hingga medan yang terbuka dan berbatu. Perjalanan pendakian biasanya memakan waktu sekitar 3-4 jam, tergantung pada kecepatan dan kondisi fisik pendaki. Selama pendakian, pendaki akan melintasi hutan yang rindang dengan pepohonan

Gunung Cikuray

Lautan awan pada cerita kali ini adalah tentang gunung cikuray, memang cocok untuk gunung ini menyandang nama gunung lautan awan. namun dari gelar itu ada sebuah perjuangan yang berat ketika mendaki gunung ini, Jalur yang selalu nanjak, dengan kontur track berakar, ah sial benar-benar tidak ada bonus nya. Gunung yang terletak di kabupaten garut, jawa barat. ketinggian gunung ini 2.821 mdpl dan juga termasuk gunung tertinggi ke 4 di jawabarat. Lautan Awan Cikurai  2.821 Mdpl